Nama : Dio Aldo
Kelas : 2DB07
NPM : 32112207
Mata Kuliah : Sistem Informasi
Manajemen 1
Sistem teknologi informasi Alfamart
Laju pertumbuhan gerai alfamart sangat pesat
dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung sistemteknologi
yang handal. Sistem teknologi informasi alfamart pada setiap point of sales
disetiap gerai mencakup sistem penjualan, persedian dan penerimaan barang.
Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan
perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
alfamart berupaya meningkatkan pelayanan dan
kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem chek out yang menggunakan
scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran debit BCA.
Pada setiap pusat distribusinya diterapkan
digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan
pelayanna permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke took-toko
dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
Alfamart adalah
sebuah brand minimarket penyediaan kebutuhan hidup sehari-hari oleh PT.sumber
alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya alfamart,dengan
mulainya usaha dagang rokok dan barang –barang konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan
keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikanya dijual kepada PT.HM Sampoerna
pada tahun 1989.pada tahun 1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%)
dimiliki oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara
alfindo(keluarga djoko susanto)
PT.Alfa
minimart utama (amu) didirikan pada tanggal 27 juli 1999,dengan pemegang saham
PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar distrindo sebesar sebesar
(49%),PT.Alfa minimart utama(amu) ini kemudian membuka alfa minimart pada
tanggal 18 oktober 1999 berlokasi jalan beringin raya,karawaci.tangerang.
Pada
tanggal 27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi
kepemilikanya sahamnya diPT.Alfa retailindo yang semula (54,40%) dikurangi
menjadi(23,4%) disisi lain,perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan
mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui
alfa.
Pada
tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber Alfaria trijaya dengan
pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar (70%) dan sigmantara alfindo
sebesar (30%) kemudian nama alfa minimart diganti menjadi alfamart pada 1
januari 2003.pada tahun 2005 jumlah gerai alfamart bertumbuh pesat menjadi
1.293 gerai hanya dalam 6 tahun semua took berada dipulau jawa.
Awal tahun
2006 PT.HM sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga struktur kepemilikan menjadi
PT. Sigmantara alfindo(60%)dan PT.cakrawala mulia prima(40%) mendapat
sertifikat Iso9001:2000 untuk system manajemen mutu”. Petengahan 2007
Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama diindonesia yang memperoleh
sertifikat Iso 9001 : 2000 untuk system manajemen mutu.jumlah gerai mencapai
2000 toko dan telah memasuki pasar lampung. Awal 2009 menjadi perusahaan public
tgl 15 januari 2009 dibursa efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah
gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki pasar bali.
Motto “belanja puas,harga pas”
System informasi perusahaaan Alfamart
Lajunya pertumbuhan
gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi lebih dari 40 transaksi struk
perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh system teritegrasi pada setiap
poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup system
penjualan,persediaan,dan penerimaan barang.tehnologi di pos kasir dirancang
sudah memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan.
Untuk mempercepat
pelayanan dan keyamanan belanja dikasir, alfamart menggunakan pemandaian
scanner barcode, pembayaran pun kini memberikan kemudahan bagi konsumen dengan
menggunakan bca debit,mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum.
Dalam diadakan
distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing system dan tail gate
system pada pusat distribusinya. kedua system dan tail gate system pada setiap
distribusinya. keduan system ini mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses
pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim
maupun barang di gerai alfamart.
Pengendalian operasi
toko
Persediaan operasi
toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan perusahaan agar kegiatan di
toko berjalan dengan lancar atau sempurna. Adapun pengendalian toko tersebut
adalah:
1.
pengendalian persediaan
2.
pengendalian penjualan
3.
pengendalian biaya
4.
pengendalian administrasi
5.
pendapat lain-lain
6.
pengendalian lingkungan
menrut sofian mohamad
hatta(1993) persediaan dapat didefinisikan sebagai berikut:
persediaan adalah
suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang milik perusaahan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha yang sangat normal.
Setiap perusahaan
,perusahan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahan jasa selalu
mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para perusahan akan dihadapikan
pada resiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan
pelanggan meminta barang /jasa.persediaan diadakan keuntungan yang diharapkan
tersebut lebih besar dari pada yang ditimbulkannya.
Kesimpulannya adalah kedua minimarket
menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Kedua perusahan ini
memkai sistem poin of sales (POS)
kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan penerimaan
barang. Distribusinya sama- sama menerapkan digital picking system (DPS).
Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan suplai
barang dari pusat distribusi ke toko-toko. Selain itu alfamart menggunakan
sistem Persediaan operasi toko adalah salah satu
system yang sudah ditetapkan perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan
lancar atau sempurna.
fasilitas pembayaran yang di berikan
indomaret hanya debit BCA. Sedangkan fasilitas pembayran yang diberikan
alfamart cukup banyak diantaranya adalah BCA debit, mandiri debit dan berbagai macam bank yang
tercantum.
Sumber :
http://indahbungasaputri.blogspot.com/2013/11/sistem-informasi-pada-minimarket_6.html
Flowchart
Minimarket
KELEBIHAN:
Dengan adanya
pengenalan Sistem Informasi Manajemen seperti data base sudah pasti sangat
membantu bagi usaha mini market terutama dalam mengolah data. Dengan adanya data base
dalam Sistem Informasi Manajemen mini market terdapat berbagai manfaat, yaitu
mempermudah dalam pengolahan data, pencarian data, mengklasifikasikan data,
dengan menggunakan database dapat menampung lebih banyak data karena sistemnya
yang terkomputerisasi dan membuat data lebih rapih.
KEKURANGAN:
Selain
adanya kelebihan dan kemudahan dalam penggunaan database, ada juga kelemahan
yang terdapat dalam penggunaan database. Karena tidak semua orang mempunyai
kemampuan untuk mengoperasikan komputer atau pun pengoperasian database
sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengolah data dari database
dan hasilnya pun tergantung pada kondisi komputer.
KESIMPULAN:
Minimarket merupakan jenis usaha yang berorientasi pada laba. Dengan
pengolahan data secara terkomputerisasi, barang yang telah dijual mampu
diketahui secara cepat, berserta keuntungannya. Pengolahan data secara terkomputerisasi
juga mampu membantu dalam mengontrol penyetokan barang, mengontrol kadaluarsa
barang, mengetahui barang apa yang paling banyak terjual/laku, barang apa yang
paling sedikit terjual/tidak laku, membandingkan antar merk untuk barang
sejenis yang paling sering dicari, mengetahui tingkat penjualan dari setiap
periode tertentu (hari, bulan, dan tahun) baik disajikan dalam bentuk
angka-angka di sebuah tabel maupun grafik. Dengan keuntungan-keuntungan yang disebabkan
oleh pengolahan data secara terkomputerisasi tersebut, mampu mempermudah si
pemilik minimarket dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan ke
depannya nanti, dalam membuat kebijakan-kebijakan untuk memperlancar dan
meningkatkan penjualan barang di minimarket-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar