NAMA : Dio Aldo
KELAS : 2DB07
NPM : 32112207
MATA KULIAH : SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN 1
SISTEM INFORMASI AKADEMIK
Sistem Informasi Akademik adalah suatu
sistem yang dirancang untuk keperluan pengeloaan data-data Akademik
dengan penerapan teknologi komputer baik ‘hardware’ maupun ‘software’,
‘hardware’ (perangkat keras) adalah peralatan-peralatan seperti
komputer (PC maupun Laptop), Printer, CD ROM, HardDisk, Handphone dan
sebagainya. Sedang ‘Software’ (perangkat lunak) merupakan program komputer
yang memfungsikan ‘hardware’ tersebut, sehingga seluruh proses kegiatan
akademik dapat terkelola menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan
manajemen perguruan tinggi dan pengambilan keputusan-keputusan bagi pengambil
keputusan atau top manajemen di lingkungan perguruan tinggi. Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada bidang layanan administrasi
akademik di perguruan tinggi menjadi suatu kebutuhan, bukan hanya sekedar
prestise atau lifestyle manajemen pendidikan tinggi modern. Namun dalam
implementasi-nya, banyak kendala yang ditemui perguruan tinggi dalam menerapkan
TIK dalam proses pengelolaan kelembagaan ini baik faktor teknis maupun non
teknis. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik lembaga
pendidikan tinggi akan bermuara pada meningkatnya kinerja lembaga pendidikan
tinggi dan kualitas produk. Kebijakan ini akan bermakna manakala dikaitkan
dengan upaya pemenuhan layanan manajemen lembaga pendidikan yang bermutu,
program pengajaran yang bermutu, fasilitas pendidikan yang bermutu, dan staf
pendidikan yang bermutu pula. Terkait dengan konteks kekinian, pemanfaatan TIK
dalam pelaksanaan kebijakan penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra
publik lembaga pendidikan tinggi, implementasi sistem informasi dalam pelayanan
manajemen pendidikan tinggi sudah tentu bisa dikatakan sangat tepat.Pada
prakteknya, hampir bisa ditemui di banyak perguruan tinggi implementasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) bisa didapati dengan berbagai bentuk, baik yang
sangat sederhana bahkan sampai dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi.
Efektivitas implementasi TIK dalam pengelolaan perguruan tinggi perlu mendapat
perhatian yang lebih mengingat perannya yang cukup sentral dalam proses
pengambilan keputusan manajerial ataupun keputusan-keputusan lainnya. Untuk
meningkatkan efektivitas implementasi ini,
yang jelas akan berpengaruh pada efektivitas pencapaian penyelenggaraan pendidikan
yang dilaksanakan lembaga, maka faktor-faktor yang berpengaruh pada efektivitas
implementasi TIK pada pengelolaan kelembagaan, khususnya dalam hal administrasi
akademik perlu diteliti lebih lanjut. Ini ditujukan agar proses manajemen
akademik di perguruan tinggi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mampu
menunjang pencapaian kinerja tinggi dari lembaga. Selanjutnya dengan
memperhatikan hal-hal tersebut diatas, penelitian ini mencoba untuk memperoleh data empirik yang cukup
lengkap dan dapat dipercaya untuk menggambarkan
tentang keadaan faktor-faktor yang terkait dengan pengelolaan Sistem Informasi
Akademik berbasis TIK terhadap kinerja perguruan tinggi dan dampaknya terhadap
prestasi akademik mahasiswa. Data yang telah diperoleh juga dapat digunakan untuk
mengembangkan alternatif model Sistem Informasi Manajemen Akademik yang dapat
memberi dukungan pada setiap proses pelayanan
akademik maupun pengambilan keputusan baik di lingkungan internal maupun yang terkait dengan stakeholders. Hal ini dipandang
penting dalam rangka mensinkronkan dinamika kebutuhan pengguna informasi dan
dinamika perkembangan sistem informasi manajemen sebagai penghasil informasi
bagi keperluan berbagai pelayanan dan pengambilan keputusan.Berdasarkan entitas
dan propertiesnya, sistem informasi akademik merujuk pada seperangkat sistem
dan aktivitas yang digunakan untuk menata, memproses, dan menggunakan informasi
sebagai sumber dalam organisasi (Sprange & Carlson, 1982). Adapun keluaran
berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem ini akan mensuplai informasi
kepada para pimpinan atau pembuat keputusan yang dapat diklasifikasikan pemanfaatan
dan maksud yang berbeda-beda (dalam Levin, Kirkpatrick, Rubin, 1982) seperti di
bawah ini: (a) Sistem informasi akademik untuk menghasilkan laporan di berbagai
bidang kegiatan seperti akademik, keuangan, personel, distribusi mahasiswa di
berbagai jurusan, dan lain-lain; (b) Sistem informasi akademik untuk menjawab
pertanyaan “what if”. Sistem informasi ini memanfaatkan informasi tersimpan
yang perlu untuk mempertimbangkan konsekuensi tindakan; dan (c) Sistem
informasi akademik untuk mendukung pengambilan keputusan, evaluasi, dan
pengembangan sistem. Sistem ini mensuplay informasi untuk semua jenjang
organisasi perguruan tinggi. Dalam kenyataannya, sistem informasi akademik
sering ditafsirkan salah. Kesalahan tafsir ini berpangkal pada dua hal;
pertama, sistem informasi sering diartikan hanya sebagai komputerisasi
pekerjaan ketatausahaan; dan kedua, sistem informasi diartikan hanya sebagai
“an all knowing computer which will provide answer and decision for complex
problems when a manager simpley presses a few buttons” (Murdick dan Ross,
1982). Secara spesifiki, sistem informasi akademik memiliki beberapa karakter
yang cukup luas, yaitu: (a) Sistem informasi akademik bermakna sebagai
pendekatan-pendekatan dalam melakukan proses manajemen; (b) Komputer hanya merupakan
komponen, atau alat bukan fokus sentral dari sistem informasi akademik; (c)
Pimpinan berperan aktif dalam rangka sistem sebagai pengguna informasi bukan
sebagai tenaga teknis ataupun operator komputer; dan (d) Esensi sistem
informasi administrasi terletak pada sistem terpadu dan sistem terencana, bukan
hanya urusan mekanisme pengolahan data. Sebagian besar keputusan manajemen yang
ada dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, sebagai mana lembaga-lembaga profit
lainnya, bersifat berulang dan rutin. Menurut sebuah survei (Murdick dkk. 1995)
menyebutkan bahwa sekitar 90% dari keputusan manajemen merupakan keputusan
rutin. Jika mengacu pada survei di atas, maka sudah saatnya perguruan tinggi
memiliki kebutuhan mendesak mengotomasi atau memprogram-kan keputusan-keputusan
itu. Dengan bisa diprogramkannya keputusan-keputusan manajerial di perguruan
tinggi, maka para pimpinan di setiap unit bisa mencurahkan pekerjaan mereka
kepada pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya yaitu mengambil keputusan-keputusan
jangka panjang dan mencari upaya peningkatan mutu layanan lembaga jangka
panjang. Sistem Informasi Akademik (SIA) dihimpun dari berbagai macam data yang
dikelola dan diproses se-otomatis mungkin dengan alat dan metoda sehingga
menghasilkan informasi yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan akademis.
Sistem ini dibagi ke dalam beberapa subsistem: (a) Seleksi dan registrasi
mahasiswa baru; (b) Kurikulum dan bidang studi; (c) Perkuliahan, tugas, ujian;
(d) Pengelolaan dan pengembangan dosen; dan (e) Kelulusan, wisuda, alumni
Penggunaan TIK dalam mendukung proses ini merupakan salah satu bentuk kepekaan
lembaga dalam mencapai kesuksesan. Terkait dengan kepekaan ini, Webb dan
Pettigrew (Hoyt, 2007: 1) menyatakan bahwa kepekaan lembaga (organizational
responsiveness) merupakan isu utama yang menentukan kesuksesan dalam berusaha.
Selain itu, Kuratko et. Al (2001: 44) dan Liao et. Al. (2003) juga menyatakan
bahwa kemampuan lembaga dalam menjawab perubahan lingkungan dunia luarnya
merupakan faktor utama yang menentukan kinerja lembaga. Kepekaan organisasi
membuat lembaga mampu mendeteksi secara dini perubahan pasar, merancang ulang
proses transformasi yang selama ini telah berjalan dalam rangka memenuhi
tuntutan pasar, berbagai informasi dengan dunia luar, mengambil keuntungan
maksimal dari sistem informasi, dan lebih dahulu dalam mengadopsi proses dan
produk teknologi baru dalam rangka memenangkan kompetisi. Maka dari itu,
pemahaman kondisi lembaga dalam berkontribusi, mendukung, atau kemampuan
merespon secara cepat dan efektif merupakan langkah kritis dalam rangka
menyesuaikan dengan tuntutan lingkungannya ( Daft et al., 1988). Adapun nilai
yang ditawarkan oleh TIK pada perguruan tinggi antara lain: (1) Pendaftaran
secara online menggunakan website, sehingga calon mahasiswa di seluruh dunia
dapatmelakukannya tanpa harus secara fisik datang ke perguruan tinggi yang
bersangkutan; (2) FRS online yang memungkinkan administrasi pengambilan mata
kuliah dilakukan dimanapun dengan menggunakan perangkat digital seperti
komputer, PDA (Personal Digital Assistant), tablet PC, dan lain sebagainya; (3)
Peserta didik (mahasiswa) dapat melihat nilai ujian maupun hasil akhir studi
melalui internet atau perangkat telepon genggam yang dimilikinya; (4) Manajemen
kelas mulai dari pengalokasian mata kuliah dan pengajar sampai dengan absensi
mahasiswa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan aplikasi khusus; (5)
Sistem dokumentasi dan kearsipan yang tersimpan dalam format elektronik secara
rapi dengan meggunakan perangkat aplikasi berbasis EDMS (Electronic Document
Management System);
(6) Pengelolaan sumber daya manusia yang terintegrasi menyangkut
rekam data dan informasi mahasiswa, dosen, dan alumni; (7) Pustaka buku dan
jurnal ilmiah yang dapat diakses dari manapun dan kapan pun (24 jam sehari, 7
hari seminggu); (8) Sistem informasi terpadu yang terkait dengan fungsi
pemasaran, administrasi, sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi,
pengelolaan aset, dan alin sebagainya; (9) Administrasi terpadu antar perguruan
tinggi agar mahasiswa dapat mengambil mata kuliah antar fakultas maupun antar
perguruan tinggi yang berbeda; (10) Aplikasi pelaksanaan riset dan pelayanan
masyarakat yang dimulai dari proses pengajuan proposal sampai dengan evaluasi
hasil kajian maupun pelaksanaan program terkait; (11) Perangkat lunak untuk
mengatur sistem penjenjangan karir karyawan maupun kepangkatan dosen; (12)
Portal informasi yang yang memudahkan para civitas akademik perguruan tinggi
mencari berbagai data dan informasi penting di perguruan tinggi maupun pada institusi
mitra lainnya; dan (13) Alat penunjang mahasiswa dalam membuat dan mengevaluasi
rencana studinya dan lain sebagainya.
KEKURANGAN
Kesulitan
yang sering terjadi pada bagian internal perguruan tinggi adalah banyaknya
pengolahan data yang memerlukan pengolahan dalam waktu yang relative singkat.
Sebagai contoh antara pengolahan data mahasiswa yang mengambil mata kuliah dan
kelas yang dengan pengajar dosen. Pada data-data diatas akan di dapat data-data
transaksi berupa, data absensi, data mata kuliah, data transkrip nilai, data
jadwal ujian, data biaya pembayaran ( status pembayaran mahasiswa ), data dosen
beserta atribut data gaji yang merupakan bagian dari sistem keuangan yang
diterapkan pada sisi keuangan.
KELEBIHAN
1. Meningkatkan Kinerja : SIA mampu memberikan informasi yang
realtime dengan waktu respon interaktif yang cepat untuk kebutuhan banyak user
2. Mudah Disesuaikan: Modul SIAK yang ada dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang beragam dari masing-masing perguruan tinggi
3. Arsitektur Terbuka (Modular & Scalable): Aplikasi SIAK dibangun dengan Arsitektur Terbuka sehingga memungkinkan untuk peningkatan fleksibilitas dan perkembangan teknologi kedepan.
4. Integrasi Mudah: Aplikasi SIAK yang ada mengintegrasikan seluruh proses bisnis utama yang ada di perguruan tinggi yang dapat di akses dari seluruh titik yang ada di dalam (intranet) dan dari luar (internet).
5. Penerapan dan Pemiliharaan Relatif Mudah: Aplikasi SIAK tidak menerapkan skema lisensi sehingga dapat digunakan oleh banyak user. Karena sifatnya adalah aplikasi client-server maka tidak perlu ada aplikasi yang harus diinstall di PC user, hal ini sangat memudahkan pemeliharaan dan sangat minimal terkena resiko crash atau terkena virus.
6. Aman dan Handal: Aplikasi SIAK mengunakan keamanan berlapis, mulai dari proteksi di sistem operasi server, database dan aplikasi itu sendiri. Setiap user yang akan mengakses suatu modul SIAK di berikan user login dan password sesuai dengan kewenangan masing - masing.
2. Mudah Disesuaikan: Modul SIAK yang ada dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang beragam dari masing-masing perguruan tinggi
3. Arsitektur Terbuka (Modular & Scalable): Aplikasi SIAK dibangun dengan Arsitektur Terbuka sehingga memungkinkan untuk peningkatan fleksibilitas dan perkembangan teknologi kedepan.
4. Integrasi Mudah: Aplikasi SIAK yang ada mengintegrasikan seluruh proses bisnis utama yang ada di perguruan tinggi yang dapat di akses dari seluruh titik yang ada di dalam (intranet) dan dari luar (internet).
5. Penerapan dan Pemiliharaan Relatif Mudah: Aplikasi SIAK tidak menerapkan skema lisensi sehingga dapat digunakan oleh banyak user. Karena sifatnya adalah aplikasi client-server maka tidak perlu ada aplikasi yang harus diinstall di PC user, hal ini sangat memudahkan pemeliharaan dan sangat minimal terkena resiko crash atau terkena virus.
6. Aman dan Handal: Aplikasi SIAK mengunakan keamanan berlapis, mulai dari proteksi di sistem operasi server, database dan aplikasi itu sendiri. Setiap user yang akan mengakses suatu modul SIAK di berikan user login dan password sesuai dengan kewenangan masing - masing.
KESIMPULAN
Sistem Informasi Akademik merupakan sebuah aplikasi yang
mengintegrasikan seluruh proses inti sebuah bisnis pendidikan ke dalam sebuah
sistem informasi yang didukung oleh teknologi terkini. Dengan penerapan SIA
akan mempengaruhi mutu layanan secara keseluruhan, yaitu layanan yang
berhubungan dengan pihak-pihak di luar lembaga pendidikan (Front Office) dan
satu lagi tentunya layanan yang berhubungan dengan intern lembaga pendidikan
itu sendiri (Back Office).
Aplikasi Sistem Informasi Akademik merupakan sebuah aplikasinya menggunakan web sebagai antar muka penggunanya. Diharapkan dengan ini maka aplikasi ini dapat diakses kapan saja, di mana saja, implementasinya relatif murah dan tentunya mudah digunakan.
Aplikasi Sistem Informasi Akademik merupakan sebuah aplikasinya menggunakan web sebagai antar muka penggunanya. Diharapkan dengan ini maka aplikasi ini dapat diakses kapan saja, di mana saja, implementasinya relatif murah dan tentunya mudah digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar